JAKARTA
– Pemerintah memberi sinyal positif terkait pembayaran tunjangan
profesi guru yang selalu telat dengan melekatkannya di gaji per
bulannya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengatakan, dia tentu lebih senang apabila tunjangan profesi dibayar setiap bulannya melalui gaji.
Tidak hanya soal keefektifan, namun juga lebih transparan. Menurut Nuh,
dengan data rekening di bank, tunjangan profesi dapat dengan mudah
diverifikasi apakah sudah tepat sasaran dan tepat jumlah….
Mendikbud menambahkan, pembayaran tunjangan profesi melalui gaji ini
dapat terlaksana apabila sudah ada pendataan yang bagus mengenai
persyaratan 24 jam mengajar. Oleh karena itu Nuh meminta tenaga pendidik
yang sudah mendapatkan sertifikat harus benar-benar berkomitmen untuk
memenuhi persyaratan 24 jam mengajar ini, yang nyatanya belum semua guru
mampu melampauinya. “Saya tentu lebih senang jika melekat seperti gaji
setiap bulannya,” kata Nuh di gedung Kemendikbud.
Mantan Menkominfo ini mengungkap, jika memang semua pihak ingin
mewujudkan pembayaran tunjangan profesi melalui gaji, maka permasalahan
utama yakni pendataan yang menjadi kewenangan kabupaten kota harus
dirapihkan. Nuh menjelaskan, kuota beban mengajar guru sebetulnya sudah
dapat diketahui di awal semester. Seperti jika semester ganjil atau
periode Juni-Desember maka data dapat diketahui pada Mei. Sedangkan jika
pada Januari-Mei maka data diturunkan pada Desember.
Permasalahan lainnya ialah, ujarnya, selama ini pembayaran tunjangan
profesi langsung ditransfer ke daerah melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
Mendikbud pun menyayangkan keterlambatan ini. Pasalnya, dengan metode
DAU sebetulnya pemerintah pusat sudah mentransfer tunjangan itu ke
daerah per tiga bulan sehingga tidak ada alasan guru telat menerima hak
uangnya itu. Dia meyakini, jika tunjangan tidak dibayar telat, guru pun
tidak akan melakukan protes apabila tunjangan profesi dibayar per tiga
bulan.
“Problema itu ada di kabupaten kota. Sayangnya kami tidak punya tangan untuk mengawasi dana yang ditransfer itu,” ujar Nuh.